KETAHUI GANGGUAN BELAJAR ANAK!
KENDALA BESAR DALAM BELAJAR
Merupakan hal yang tidak asing lagi dalam era globalisasi ini kita dituntut untuk memiliki modal guna kesukusesan. Modal terpenting yang harus dimiliki manusia di zaman ini adalah kualitas dari sumber sumber daya manusianya sendiri. Sumber daya manusia itu diantaranya adalah tingkat kecerdasan atau pendidikan mereka. Sebagian besar proses perkembangan manusia berlangsung melalui kegiatan belajar, baik itu formal ataupun non-formal.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia, salah satunya adalah perkembangan otak. Faktor ini tentu sangat bergantung pada proses perkembangan otak manusia itu sendiri, mulai dari dalam kandungan sampai ia lahir ke dunia. Perkembangan otak anak ini dimulai dari dalam kandungan ibu sehingga seorang ibu hamil harus memenuhi gizi yang seimbang guna mencapai kecerdasan otak anak yang optimal. Pemenuhan gizi yang seimbang ini harus diperhatikan betul oleh seorang ibu yang sedang hamil agar diperoleh pembentukan otak anak yang sempurna selama di dalam kandungan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena mempunyai dampak yang cukup besar pada tumbuh kembang anak bila faktor ini mengalami gangguan atau masalah. Kondisi seperti ini apabila tidak dideteksi sejak dini dan mendapatkan pertolongan yang secepatnya dapat mengakibatkan gangguan pada perkembangan otak anak termasuk kecerdasannya.
GANGGUAN BELAJAR (LEARNING DISORDER)
Gangguan belajar atau “Learning Disorder” adalah gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi atau kecerdasan dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Hal ini disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat otak (neurobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan pada anak. Hal ini apabila tidak ditangani dengan baik dan benar maka dapat menimbulkan gangguan emosional yang akan berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidup anak di masa yang akan datang.
Diagnosis anak yang memiliki gangguan belajar (learning disorder) diperoleh apabila hasil yang dicapai anak pada bidang membaca, berhitung, atau menulis berada di bawah hasil yang semestinya dapat dicapai oleh anak sesuai dengan tingkat usia, akademik, dan intelegensi atau kecerdasannya.
Jenis-jenis Gangguan Belajar (Learning Disorder):
a. Gangguan membaca (dyslexia)
b. Gangguan berhitung (dyscalculia)
c. Gangguan menulis (spelling dyslexia)
a. Gangguan Membaca (Dyslexia)
Gangguan membaca adalah gangguan anak dalam hal membaca yang mengalami keterlambatan dan hal ini di bawah tingkat usia, pendidikan, dan intelegensinya. Ciri-ciri anak yang memiliki gangguan ini adalah gagal dalam mengenali kata-kata, lambat dan tidak teliti ketika membaca, dan memiliki pemahaman yang buruk dalam memahami bacaan. Umumnya, pada usia yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, anak dapat mengerti dan menggunakan bahasa dengan mudah. Mereka menjadi gemar membaca dan mengingat informasi.
b. Gangguan Berhitung (Dyscalculia)
Gangguan berhitung adalah gangguan anak dalam hal berhitung (matematik) yang berada di bawah tingkatan usia, pendidikan, dan intelegensinya. Ciri-ciri hal ini dapat diketahui melalui:
- Linguistik (kemampuan memahami istilah matematika, mengubah soal tulisan ke simbol matematika)
- Perseptual (kemampuan untuk memahami simbol dan mengurutkan kelompok angka)
- Matematik (cara mengoperasikan perhitungan matematika)
- Attentional (kemampuan mengkopi bentuk dengan benar, mengoperasikan simbol dengan benar)
Tips atau cara untuk menghindari atau mencegah gangguan bisa dengan melalui cara mengajarkan konsep matematik secara konkret ke hal yang abstrak, lalu menghubungkan hal yang abstrak itu ke dalam keseharian anak.
c. Gangguan Menulis (Spelling Dyslexia)
Gangguan menulis adalah gangguan anak yang memiliki keterlambatan dalam hal menulis yang kemampuannya masih kurang dari yang diharapkan. Hal ini berada bi bawah usia, pendidikan, dan kecerdasannya. Pada gangguan ini banyak ditemukan kesalahan dalam menulis dan bentuk tulisan yang buruk seperti cakar ayam. Hal ini biasanya dapat diketahui sejak kelas 1 sekolah dasar.
Kepekaan orang tua dan guru di sekolah serta orang lain yang ada di sekitar anak sangat membantu dalam mendeteksi gejala ini sehingga anak dapat memperoleh penanganan dari tenaga yang ahli atau profesional sejak dini dan seoptimal mungkin sehingga tidak mengalami keterlambatan. Gangguan yang disebutkan di atas itu biasanya tidak terdeteksi dan tidak dapat dilihat secara langsung. Pada umumnya, anak dengan gangguan belajar yang seperti ini memiliki kecerdasan rata-rata bahkan di atas rata-rata. Walaupun demikian, sedikit dari anak yang memiliki gangguan belajar di atas dapat sukses di sekolahnya bahkan di dunia kerja apabila didukung oleh orang-orang yang bermakna dalam hidupnya dan diberi perhatian yang tepat.
Kesimpulannya, gangguan belajar pada anak merupakan suatu gangguan yang sangat kompleks, baik penyebab maupun bentuk penanganannya. Untuk itu perlu adanya kepedulian atau perhatian dari orang tua, guru, dan orang lain yang bermakna dalam hidup anak sehingga permasalahan ini dapat ditangani secara komprehensif dan terpadu.
0 komentar:
Posting Komentar